Jumat, 29 Juni 2012

TENTANG DIA


TENTANG DIA
Dia adalah sahabatku, saya berteman dengannya dari tahun 2003, yang artinya sudah 9 tahun saya mengenalnya. Awalnya kita sekelas waktu kelas 1 SMA, dan kelas 2 pun ternyata sekelas juga, oh mungkin kebetulan, tapi ternyata kelas 3 pun kita masih sekelas juga, masa iya kebetulan untuk yang ke-tiga kalinya? Saya berfikir mungkin ini sudah jalannya, Allah mentakdirkan kita untuk sekelas terus 3 tahun berturut-turut, dan saya pun semakin akrab dengannya, bahkan saya sering duduk sebangku dengannya.
Sekian lama saya berteman dengannya, saya mulai mengaguminya dan diam-diam saya menyukainya, tapi saya tau dia sudah punya pacar, bahkan dia juga terkadang cerita tentang pacarnya itu, saya pun hanya bisa tersenyum dan memberi dia masukan, walaupun sebenernya dalam hati agak sakit juga sih, hehe..
Cerita ini pun berlanjut sampai suatu hari ketika tanggal 25 November 2005, waktu itu dia ulang tahun yang ke-17, saya pun memberi dia kejutan dengan mendekorasi kelas dengan memberikan hiasan dinding dan balon-balon gitulah, khas anak Abg, hehe.. walaupun sederhana, tapi saya berjuang mempersiapkan itu sepulang sekolah sehari sebelumnya, sehingga saya pun ada di kelas sampai sore hari, walaupun hanya surprise kecil-kecilan saja, tapi saya puas, karena ini pertama kali nya saya melakukan hal ini untuk seorang teman yang sebenernya saya sukai, hehe.. dan menempelkan wallpaper di dinding kelas yang bertuliskan “happy birthday”  dan alhamdulillah dia pun nampaknya senang, yess..berhasil, hihi..
Mendekati kelulusan sekolah, saya mulai sedih, karena saya akan melanjutkan kuliah di bandung, dan tidak akan bertemu dia lagi. Saya sangat ingat sekali betapa sedihnya saya waktu itu, karena saya menuliskannya di buku diary, dan ketika saya baca diary itu sekarang, saya heran, karena ternyata saya bisa menuliskan kata-kata yang bagus, yang sangat dalam dan kelihatan tulus sekali, itu menunjukan betapa saya sangat mencintainya waktu itu, tetapi saya hanya bisa memendamnya dalam hati. Saya takut kehilangan dia, saya takut dia lupa sama saya, saya takut persahabatan saya dengannya yang sudah lama kita bina bisa terhapus begitu saja karena jarak yang memisahkan. Beberapa hari sebelum saya meninggalkan surabaya, saya sering sholat tahajud dan mendoakannya agar dia baik-baik saja dan tidak akan melupakan saya.
Setelah lulus sekolah, saya memulai kehidupan baru dan berkuliah di bandung. Awalnya, saya memang sering teringat kepada dia, tetapi lama-kelamaan, saya sudah mulai terbiasa, bahkan saya sudah tidak pernah mengingat dia lagi. Tahun demi tahun telah saya lalui tanpa dia, dan saya baik-baik saja. Walaupun kita masih tetap keep contact, tapi saya tidak terlalu menganggapnya berarti, karena di kehidupanku yang sekarang telah banyak hati yang datang dan pergi.
Dia sibuk dengan kuliahnya, begitupun saya sibuk dengan kuliah saya, kita sama-sama disibukan dengan aktifitas masing-masing. Tapi walaupun begitu, kita masih sempatkan waktu untuk sekedar telepon dan tanya kabar, bahkan akhirnya saya pun berani untuk jujur bilang sm dia bahwa dulu sewaktu sekolah saya mencintai dia tapi saya hanya memendam nya dalam hati, sampai perasaan itu kini sudah hilang dengan sendirinya. Lalu dia pun bilang, bahwa sebenernya dari dulu dia sudah tau itu, saya pun kaget, masa dia sudah tau, tapi dia tidak bilang apa-apa sama saya. Apa dulu dia tidak suka sm saya?? Tapi jawaban dia adalah karena dia tau bahwa saya akan melanjutkan kuliah ke bandung dan tidak mungkin menjalin hubungan dengan jarak jauh, jadi dari pada tersiksa, mending kita tetap bersahabat saja. Bener juga sih, ngapain juga pacaran tp gak pernah ketemu.
Singkat cerita, akhirnya dia pun sudah lulus kuliah, dan dia berencana ke bandung, betapa senangnya saya, bagaimana tidak, saya gak pernah bertemu dengannya sudah hampir 5 tahun. Dan akhirnya, pada tanggal 13september 2011, kita bertemu kembali setelah sekian lama kita tidak bertemu, yaAllah saya senang sekali, akhirnya saya bertemu dengan sahabat baik saya, dengan orang yang dulu begitu saya cintai. Dia berada di bandung 3 hari, 13-15 september, saya mengajak dia ke kawah putih, trans studio, ciwalk, dll. Saya begitu senang bisa menghabiskan hari-hari dengannya, walaupun singkat, tapi sangat berkesan.
Pada tanggal 18 september 2011 dia bilang sesuatu yang membuat saya senang sekaligus bingung, dia bilang bahwa dari dulu dia juga sebenernya mencintai saya, tapi keadaan yang membuat kita tidak mungkin berpacaran waktu dulu, dan sampai sekarang pun dia masih mencintai saya, padahal sekarang saya sudah punya pacar, saya tidak mungkin meninggalkan pacar saya hanya untuk dia yang baru saja datang di kehidupanku setelah sekian lama dia ga pernah ada dalam hidupku, bagaimana mungkin saya mengkhianati pacar saya yang begitu baik sama saya, saya tidak sejahat itu. Tapi dia bilang bahwa dia akan tetap menunggu saya, sampai saya menikah dengan pacar saya, baru dia menyerah. Tapi sebelum saya menikah dia tetap akan menunggu saya, itu janjinya. Saya sangat terharu mendengar pengakuannya, saya sungguh tdk menyangka ternyata dia selama ini bertahun-tahun kuliah masih menunggu saya, dan berharap bisa kembali bersama saya, padahal disini saya bahkan sama sekali tidak pernah membayangkan akan kembali padanya atau menjalin hubungan serius dengannya, saya sama sekali tidak pernah membayangkan itu terjadi, karena saya pikir aku dan dia sudah punya kehidupan masing-masing tapi dia tidak, dia merasa bahwa saya adalah satu-satunya perempuan yang membuat dia merasa nyaman dan menjadi dirinya sendiri, dia tidak perlu jaim dan bisa bersikap apa adanya di depan saya, lain halnya ketika dia menyukai perempuan lain, dia seperti tidak menjadi dirinya sendiri, dan tidak nyaman berada dekat perempuan lain, seperti itulah yang dia utarakan terhadap saya.
Saya mulai dilema, di satu sisi dia adalah sahabat saya yang dulu sangat saya cintai dan dulu saya begitu menginginkannya tapi tidak kesampaian, tapi di sisi lain, pacar saya juga sangat baik dan telah sering menolong saya dalam banyak hal. saya tidak bisa meninggalkan pacar saya, tapi saya juga tidak mau menyakiti sahabat saya, akhirnya dua-duanya saya jalani, saya berpacaran dengan dua orang. Dan akhirnya karena saya sering bertemu dengan dia, sering menghabiskan waktu bersama, sedangkan dengan pacar saya yang pertama sudah tidak pernah bertemu lagi, karena dia tinggal di seoul, kor-sel. Akhirnya saya lebih memilih sahabat saya untuk menjadi pacar saya daripada pacar saya yang pertama, saya pun memutuskan untuk meninggalkan pacar saya yang pertama demi sahabat saya yang kini telah menjadi pacar saya.
Hari demi hari telah saya lewati dengannya, susah senang kami lewati bersama, mengantri berjam-jam untuk mengantar dia melamar kerja, apapun saya lakukan demi dia yang aku sayangi, dan tidak terasa sudah 9 bulan saya berpacaran dengannya, dia berjanji bahwa suatu saat nti dia akan melamar saya, tapi entahlah, karena sudah 1 minggu ini kita putus. Dia meninggalkan saya, dan memutuskan saya hanya lewat sms, great..!!
Seumur-umur saya pacaran, saya yang sering mutusin cowok, saya yang justru sering menarik ulur atau hanya sekedar main-main saja, tapi sekarang nampaknya saya yang sedang dipermainkan, atau mungkin ini adalah dosa saya karena telah meninggalkan pacar pertama saya, apakah ini karma dari pacar pertama saya yang telah saya sakiti?? Tapi entahlah...hanya Allah yang tau ada rencana apa di balik semua ini.
Sekarang saya hanya bisa pasrah kepadaMU yaRobb, sya tidak akan memilih laki-laki lagi, saya serahkan pdMU, biarkan Engkau yang memilihkan untukku, aq yakin pilihanMU pasti lebih baik, kali ini aku tidak mau memilih atau meminta, biar saja Engkau yang memberi, pemberianMU jauh lebih baik dari permintaanku, walaupun aku meminta dia tapi kalau dia bukan yang terbaik buatku, aku yakin Engkau akan memberikan yang lain yang lebih baik.
yaAllah, berikanlah saya kelancaran untuk kedepannya, kelancaran dalam hal apapun itu, kuliah, kerja, jodoh, atau apapun itu, permudahkanlah jalannya dan hapuskanlah dia dari ingatanku, jauhkanlah dia dari hidupku yaAllah, sudah cukup hati ini perih olehnya, jangan biarkan rasa perih ini semakin dalam, saya sudah tidak mau menangis karena dia lagi, lelah hati ini yaAllah..
Tentang dia, yah..gimana lagi, saya sudah tidak berharap banyak darinya, untuk sekarang saya fokus untuk lulus kuliah, kerja, dan bisa membahagiakan keluarga saya, itu saja. Semoga dia senang dan lebih bahagia tanpa saya, dia tetap akan menjadi sahabat saya no matter what happen between us, he will always be my bestfriend.

3 komentar:

  1. Dear Sweatheart,

    Sayangku, Maafkan aku karena telah mengecewakan mu selama beberapa saat ini.
    Tetapi percayalah, walau begitu bukan berarti aq tidak mencintaimu, dan juga bukan berarti aku mempermainkanmu.
    Sungguh tidak ada niat untuk mempermainkanmu sama sekali. Maafin aq karena telah membuatmu sampai berpikiran seperti itu.
    Maafin aku sayangku. dan yang perlu sayang ketahui, Aku tetap akan berada pada janjiku yang pertama. when that times come, you'll believe what I say today, you'll believe that I always love You.

    Sincerely,
    Ikrar

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus